Energi Alternatif Kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun dalam kegiatan sehari-hari, energi listrik dibutuhkan untuk memenuhi energi penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan alat-alat / mesin industri.
Mengingat begitu besar dan pentingnya manfaat energi listrik, sedangkan sumber energi pembangkit listrik terutama yang berasal dari sumber daya tak terbaharui keberadaanya terbatas. Maka Pemerintah mulai mencanangkan program hemat energi. Untuk menjalankan program yang dicanangkan oleh Pemerintah maka beberapa perusahaan berusaha mencari sumber energi lainnya selain energi listrik untuk sesmemenuhi kebutuhan usaha.
Salah satu contoh perusahaan yang menggunakan energi altrenatif adalah yang dilakukan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk yaitu Manajemen melakukan sosialisasi dengan penempelan poster yang bertuliskan himbauan agar setiap karyawan sadar akan pentingnya sebuah energi dan harus kita gunakan sesuai denagn kebutuhan. Surat Edaran direksi juga menyarankan agar menggunakan media lain yang dapat menghemat biaya penggunakan listrik.
Kondisi saat ini pembayaran pemakaian biaya listrik sangat besar, maka Manajemen mencari solusi agar dapat menurunkan biaya pemakaian biaya listrik. Oleh karena itu dengan media QCC atau Quality Control Circle atau Kelompok Peningkatan Mutu dari unit Mekanikal dan Elektrikal di PT. Jasa Marga Tbk. dengan methodology P-D-C-A 7 Steps and 7 Quality Tools mencoba melakukan inovasi untuk dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat menurunkan biaya listrik tanpa harus mengurangi jumlah penerangan yang ada di gedung maupun yang ada di jalan. Karena penerangan jalan juga penting bagi pengguna jalan, dan juga harus memenuhi Standar Pemenuhan Minimum (SPM) pengelolaan jalan tol yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum. Inovasi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penerangan jalan dengan menggunakan solar outdoor lighting system. Salah satu produsen solar outdoor lighting adalah PT. WIJAYA KARYA IN TRADE (WIKA).
– Rima Deswita Lafsari-